Selasa, 13 Juni 2017

Pengantar Ekonometrika

DEFINISI, RUANG LINGKUP, DAN TUJUAN EKONOMETRI

Bab I
Pendahuluan
Matematika terapan merupakan jembatan yang menghubungkan matematika murni dengan sains dan teknologi. Matematika terapan berkenaan dengan penggunaan alat matematika abstrak guna memecahkan permasalahan konkret di dalam ilmu pengetahuan, bisnis dan wilayah lainnya. Sebuah lapangan penting di dalam matematika terapan adalah statistika, yang menggunakan teori peluang sebagai alat dan membolehkan penjelasan, analisis, dan peramalan gejala di mana peluang berperan penting. Sebagian besar percobaan dan pengkajian pengamatan memerlukan statistika.
Teori-teori ekonomi mencoba mendefinisikan hubungan-hubungan antara berbagai variable ekonomi dalam bentuk matematis. Tujuannya untuk membantu memahami fenomena ekonomi dalam dinia nyata.
Pada penulisan karya tulis ini, penulis akan membahas tentang definisi, ruang lingkup, dan tujuan ekonometri. Meskipun penerapan ekonometri di Indonesia masih terbatas, tetapi bila kita lihat di negara-negara maju banyak yang menggunakan ekonometri untuk melakukan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi.

Bab II
Pembahasan
 
1. Apakah Ilmu Ekonometri Itu?
            Ekonometrika adalah suatu ilmu yang mengkombinasikan teori ekonomi dan statistik ekonomi, dengan tujuan menyelidiki dukungan empiris dari hokum skematik yang dibangun oleh teori ekonomi.
Dengan memanfaatkan ilmu ekonomi, matematika dan statistic, ekonometrika membuat hukum-hukum ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata.  Ilmu ekonomi dikatakan merupakan perpaduan antara ilmu ekonomi, matematika, dan statistic, yang menghasilkan nilai nilai numerik bagi parameter-parameter hubungan ekonomi dan menguji teori-teori ekonomi. Dengan cara tertentu, ekonometrika merupakan suatu tipe khusus analisis dan penelitian ekonomi, dimana teori ekonomi dirumuskan secara matematik dan dikombinasikan dengan ukuran empiris fenomena ekonomi. Statistik ekonomi memberikan data numeric ekonometri, keberhasilan ekonometri tergantung pada tersedianya data yang baik.
 
a. Metodologi Ekonometrika
            Berdasarkan hubungan-hubungan pada teori ekonomi, prosedur atau tahapan ekonometrika meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1)     Merumuskan persamaan matematis yang menggambarkan hubungan antara berbagai variable ekonomi, seperti yang diterangkan oleh ter=ori ekonomi (Spesifikasi)
2)      Merancang metode dan prosedur berdasarkan teori statistic, untuk mendapatkan sampel yang mewakili dunia nyata.
3)      Menyusun metode penaksiran (estimasi) parameter hubungan-hibungan yang dili=ukiskan pada langkah pertama (penaksiran).
4)      Menyusun metode (statistic) untuk keperluan pengujian validitas teori, dengan menggunakan parameter-parameter yang telah didapat pada langkah ketiga (verifikasi).
5)      Mengembangkan metode peramalan ekonomi ataupun implikasi  kebijakan berdasarkan parameter-parameter yang telah ditaksir (aplikasi/penerapan).
b. Hubungan Ekonometrika dengan Ekonomi Matematika dan Statistik
            Sejak ditemukan pada tahun 1930-an ilmu ekonometri telah mendorong perkembangan teori murni, baik dari sudut pandang matematis maupun penaksiran empiris terhadap hubungan-hubungan ekonomi. Peran ekonometrika terutama pada penaksiran empiris, dan penerapan matematis pada teori ekonomi sekarang disebut “ilmu ekonomi matematik”. Muncul anggapan yang keliru bahwa ekonometri sam dengan penerapan matematika dalam ilmu ekonomi. Ekonpmetri tidak sama dengan ilmu ekonomi matematik, juga tidak sama dengan statistik ekonomi. Hubungan yang ada antara ketiga cabang ilmu tersebut adalah sebagai berikut:
 
1. Ekonometri dan Ekonomi Matematika
Ilmu ekonomi matematik mengubah bentuk bahasa ekonomi dalam symbol-simbol matematik. Ilmu ekonomi merupakan pendekatan analisis ekonomi dan tidak berbeda dengan pendekatan nir-matematik terhadap ilmu ekonomi.
Perbedaan yang utama (principal) antara ilmu ekonomi matematik (mathematical economics) dan ilmu ekonomi literer yang nir-matematik (literary economics) adalah kenyataan dalam ekonomi matematik, semua asumsi dan kesimpulan dinyatakan dengan simbol-simbol matematik dan persamaan-persamaan, bukan dalam bentuk verbal (kata atau kalimat). Keduanya menggambarkan hubungan-hubungan ekonomi yang sama, tapi dalam bentuk yang pasti (exact). Baik teori ekonomi maupun ekonomi matematik, tidak mentolerir elemen-elemen acak (trandom) yang bias mempengaruhi hhubungan-hubungan pasti dan membuatnya menjadi bersifat atokastik. Hubungan-hubungan dalam teori ekonomi maupun dalam ekonomi matematik adalah  berbentuk nir-stokastik. Anggapan semacam ini menyebabkan ekonometri berbeda dengan ekonomi matematik.
Ekonometri mengasumsikan setiap hubungan ekonomi sebagai hubungan stokastik, yaitu ada gangguan (disturbances) dalam pola-pola perilaku pasti seperti yang digariskan oleh teori ekonomi atau ekonomi matematik. Metode-metode ekonometri memberikan nilai-nilai numeric koefisien hubungan-hubungan ekonomi. Nilai-nilai ini sangat diperlukan dalam pengambilan keoutusan kebijaksanaan.
Ekonomi matematika tidak menghasilkan nilai-nilai numeric. Dengan mengkombinasikan formula matematik dari teori data empiris, ekonometri memberikan jalan unti=uk beralih dari kerangka teori absrak ke hasil-hasil numeric dalam kasus-kasus nyata. Dengan demikian, ekonometri menjembatani hubungna-hubungan pasti dalam teori ekonomi dengan hubungan –hubungan gangguan dalam ekonomi nyata.
 
2. Ekonometri dan Statistik
            Statistik ekonomi berbeda dengan statistik matematik. Statistik matematik didasarkan pada teori probabilitas, bekerja melalui metode-metode pengukuran yang dibangun atas dasar percobaan atau eksperimen terkendali atau terencana secara cermat.
            Ekonomi matematik dan ekonomi  statistic merupakan aspek-aspek yang pentingdalam ekonometri. Formulasi matematik memberikan ketepatan dan kecermatan, sedangkan statistik memberikan “darah hidup” atau bahan baku bagi ekonometrika yang merupakan cabang ilmu baru.                  
                       
2. Tujuan-tujuan ekonometri
            Ekonometri membantu dalam mencapai tiga tujuan berikut:
1.      Membuktikan atau menguji validitas teori-teori ekonomi (VERI-FIKASI)
2.      Menghasilkan taksirkan-taksiran numeric bagi koefisien-koefisien hubungan ekonomi yang selanjutnya bisa digunakan untuk keperluan kebijakan ekonomi (PENAKSIRAN)
3.      Meramalkan nilai besaran besaran ekonomi dimasa yang akan mendatang dengan derfajat brobabilitas tertentu (PERAMALAN).
 
a. Pengujian (Pembuktian) Teori Ekonomi
            Tujuan utama ekonometri yaitu membuktikan teori-teori ekonomi tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui dan memutuskan seberapa jauh suatu teori ekonomi mampu menjelaskan perilaku nyata dari satuan-satuan ekonomi.
 
b. Penaksiran Koefisien dari Hubungan-hubungan Ekonomi
            Ekonometri berkaitan dengan analisis terhadap nilai atau pengukuran aktivitas ekonomi. Ekonometri mempunyai cangkupan yang lebih luas dari pada statistik dan ilmu ekonomi. Berbagai teknik ekonometri diterapkan dalam usaha mendapatkan taksiran-taksiran yang dapat dipercaya (reliable)  mengenai koefisien-koefisien hubungan-hubungan ekonomi. Berdasarkan koefisien-koefisien itu, berbagai parametegr teori ekonomi dievaluasi. Misalnya, ekonometri menghasilkan taksiran-taksiran tentang elastisitas, koefisien multiplier, koefisien teknis produksi, biaya marginal, penghasilan marginal, dan sebagainya. Pengetahuan mengenai seluruh koefisien semacam itu sangat bermanfaat untuk merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi.
            Ekonometri memberikan taksiran elastisitas semacam itu. Pengetahuan mengenai elastisitas permintaan dan penawaran memungkinkan tgaksiran beban pembayaran pajak penjualan kepada pemerintah. Kesemua itu yang paling banyak menanggung beban pajak penjualan, konsumen atau produsen dan besarannya itu diberikan oleh ekonometri.
 
c. Peramalan nilai besaran ekonomi
            Model ekonometri selain digunakan untuk keperluan pengujian teori dan penaksiran nilai numeric koefisien dari hubungan-hubungan ekonomi, juga digunakan untuk meramal (forecasting).
Contoh: berdasarkan taksiran MPC (marginal propensity to consume), angka pengganda (multiplier) investasi dapat dihitung dengan rumus yang sederhana: k = 1/(1 – MPC). Dengan kenaikan investasi tertentu, bisa diramalkan kenaikan penghasilan nasional lebih rendah dari yang ditargetkan, maka pemerintah harus  mengambil kebijkan lain untuk mencapai target tersebut. Dengan demikian, “peramalan” sangat bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dalam memutuskan apakah perlu pengambilan kebijakan lain untuk mempengaruhi variable-variabel ekonomi yan disangkutkan.
 
3. Hakikat Pendekatan Ekonometri
            Berbagai langkah yang digambarkan dalam subbab metodelogi ekonometri merupakan langkah-langkah penting dalam metodelogi setiap penelitian ekonometri. Langkah-langkah tersebut harus diikuti oleh peneliti, jika mengharapkan hasil penelitian yang masuk akal.
Langkah 1:
            langkah pertama yang paling penting dalam setiap penelitian ekonometri adalah menspesifikasikann model. Langkah ini meliputi penentuan:
a)      Variable bebas atau variable penjelas (explanatory variable) maupun variable terikat (dependent variable) yang akan dimasukkan dalam model.
b)      Asumsi-asumsi a priori mengenali nilai dan tanda parameter (atas dasar kriteria teoritis) dari model.
c)      Bentuk matematis dari model.
Sebagaimana telah dijelaskan, spesifikasi dari model ekonometri harus didasarkan teori ekonomi.
Langkah 2:
            Langkah kedua, yaitu menaksirkan model dengan metode ekonometri yang teppat =, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a)      Pengumpulan data berkaitan dengan variable-variabel yang masuk dalam model (runtun waktu atau silang tempat).
b)      Menyelidiki ada tidaknya masalah multikolinieritas.
c)      Menyelidiki syarat identifikasi jika modelnya mengandung lebih dari satu persamaan.
d)      Memilih teknik ekonnometri yang tepat untuk menaksirkan model.
Lanhkah 3:
            Pada langkah ini, model (yang telah ditaksir) dievaluasi atas dasar kriteria tertentu, untuk melihat apkah taksiran-taksiran tersebut dapat dipercaya. Evaluasi atau pengujian tersebut dimaksudkan untuk memutuskan apakah taksiran-taksiran terhadap parameter sudah “bermakna secara teoritis” (theoritically meaningful) dan “nyata secara statistic” (statistically significant). Ddigunakan tiga kriteria untuk evaluasi, yaitu sebagai berikut:
a)      Kriteria “a priori” Ekonomi
Kriteri ini ditentukan oleh prinsip-prinsip teori ekonomi. Jika nailai maupun tanda taksiran parameter tidak sesuai dengan kriteria “a priori” mak taksiran-taksiran itu harus ditolak, kecuali kalau ada alas an kuat untuk me nyatakan vahwa dalam kasus-kasus ini, prinip-prinsip ekonomi tidak berlaku. Sehingga alas an-alasan untuk membenarkan taksiran yang berbeda dengan yang telah digariskan oleh teori ekonomi, harus dinyatakan dengan jelas.
b)      Kriteria Statistik (first order test)
Kriteria ini ditentukan oleh teori statistic, termasuk koefisien kerelasi dan standar deviasi atau kesalahan standar (standartd error) dari taksiran. Kuadrat dari koefisien, yang disebut:
Koefisien Determiasi, dihitung dari data sampel. Koefisien ini menjelaskan persentase variasi total variable terikat yang disebabkan oleh perubahan-perubahan variable bebas. Kesalahan standar taksiran menggambarkan penyebaran (dispersi) taksiran disekitar parameter yang sebenarnya. Semakin besar kesalahan standar, semakin kurang bia dipercaya taksiran itu, dan sebaliknya.
c)      Kriteria Ekonometri (Second-Order Test)
Kriyeria ini ditetentukan oleh teori ekonometri. Pengujian dengan kriteria ini membantu dalam menetapkan apakah suatu taksiran memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan seperti: “unbeasedness”, konsistensi, “sufficiency”, dan sebagainya. Jika asumsi asumsi teknik ekonometri yang diterapkan untuk menaksir parameter tidak dipenuhi, maka taksiran-taksiran tersebut dianggap tidak memiliki sifat-aifat yang dibutuhkan. Oleh karena asumsi tersebut berbeda-beda antara teknik ekonometri yang satu dengan eknik yang lain, maka berbagai kriteria ekonometri juga berbeda-beda unuk setiap metode. Misalnya, “statistic-d Durbin Watson” adalah salah satu kriteria ekonometri yang digunakan untuk menguji taksiran, yaitu menguji validitas dari asumsi ni-otokorelasi variable gangguan. Contoh lain adalah “pengujian” untuk menentukan syarat atau kondisi identifikasi suau persamaan.
Ketiga kriteria tersebut diatas (teori ekonomi, statistic, dan ekonometri) harus diputuskan unuk menerima atau menolak suatu taksiran.
Langkah 4:
            Langkah terakhir adalah menguji kekuatan peramalan model. Salah satu tujuan utama ilmu ekonometri adalah membuat peramalan (forecasting) yang merupakan prediksi nilai-nilai suatu variable tertentu diluar data sampel yang tersedia. Peramalan ini erat kaitannya dengan pilihan kebijakan dan evaluasi kebijakan. Dalam kenyataan, sebagagian besar metode evaluasi kebijakan menyandar pada tipe-tipe peramalan khusus. Oleh karena itu, kombinasi fungsi sebagai peramal (forecasting) dan pengambilan keputusan (decision maker) seringkali terdapat pada orang yang sama atau suatu badan yang bertanggung-jawab menangani masalah peramalan dan evaluasi kebijakan.
            Selain pendekatan model, kelemaham dalam peramalan bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:
a)      Nilai-nilai variable bebas yang digunakan untuk meramal tidak akurat.
b)      Taksiran koefisien-koefisiennya mungkin tidak benar karena kekurangan data.
Salah satu prosedur untuk menentukan kekuatan ramalan (forecasting power) suatu model adalah mencoba taksiran-taksiran model tersebuat pada suatu kurun waktuu lain yang tidak termasuk dalam kurun waktu sampel. Nilai taksiran (ayaitu nilai ramalan) kemudian dibandingkan dengan besaran nyata (yaitu nilai nyata) variable terikat yang bersangkutan. Perbedaan antara kedua hasil tersebut kemudian diuji secara statistik. Apabila setelah dilakukan uji signifikan itu ternyata perbedaan itu nyata (significant) maka disimpulkan kekuatan peramalan dari model tersebut lemah.
 
4. Ekonometri Teoritis dan Ekonometri Terapan
a)      Ekonometri Teoriti
Ekonometri teoritis berkaitan dengan pengembangan metode yang tepat unuk mengukur hubungan-hubungan ekonomi yang digmbarkan oleh model-model ekonometri. Metode ini dapat diklasifikasikan kedalamn dua kelompok, yaitu:
1.      Metode atau teknik persamaan tunggal, diterapkan untuk satu hubungan (persamaan).
2.      Metode atau teknik persamaan simultan, diterapkan unuk seluruh persamaan dalam model secara simultan.
Bidang ilmu ekonometri teoritis juga menerangkan asumsi-asumsi dari berbagai metode, sifat-sifat, dan apa yang akan terjadi dengan sifat-sifat itu bila satu atau lebih asumsi-asumsi tidak dipenuhi.
b)      Ekonometri Terapan
Ekonometri terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonometri. Jadi mencakup (aplikasi) teknik-teknik ekonometri yang dikembangkan dalam ekonometri teoritis, pada berbagai bidang teori ekonomi untuk keperluan pengujian atau pembuktian teori dan peramalan.
Dewasa ini semakin banyak studi empiris dalam bidang pemintaan dan penawaran pasar, fungsi-fungsi produksi, fungsi biaya, fungsi konsumsi dan investasi, yang dilaksanakan melalui ekonometri. Penerapan ekonometri telah memungkinkan studi-studi tersebut mencapai hasil numeric yang sangat berguna bagi para perencana.

Sumber: Klik disini

0 komentar:

Posting Komentar