DEFINISI, RUANG LINGKUP, DAN TUJUAN EKONOMETRI
Bab I
Pendahuluan
Matematika terapan merupakan
jembatan yang menghubungkan matematika murni dengan sains dan teknologi.
Matematika terapan berkenaan dengan penggunaan alat matematika abstrak guna
memecahkan permasalahan konkret di dalam ilmu pengetahuan, bisnis dan wilayah
lainnya. Sebuah lapangan penting di dalam matematika terapan adalah statistika,
yang menggunakan teori peluang sebagai alat dan membolehkan penjelasan,
analisis, dan peramalan gejala di mana peluang berperan penting. Sebagian besar
percobaan dan pengkajian pengamatan memerlukan statistika.
Teori-teori ekonomi mencoba
mendefinisikan hubungan-hubungan antara berbagai variable ekonomi dalam bentuk
matematis. Tujuannya untuk membantu memahami fenomena ekonomi dalam dinia
nyata.
Pada
penulisan karya tulis ini, penulis akan membahas tentang definisi, ruang
lingkup, dan tujuan ekonometri. Meskipun penerapan ekonometri di Indonesia
masih terbatas, tetapi bila kita lihat di negara-negara maju banyak yang
menggunakan ekonometri untuk melakukan perencanaan dan analisis kebijakan
ekonomi.
Bab II
Pembahasan
1.
Apakah Ilmu Ekonometri Itu?
Ekonometrika adalah suatu ilmu yang
mengkombinasikan teori ekonomi dan statistik ekonomi, dengan tujuan menyelidiki
dukungan empiris dari hokum skematik yang dibangun oleh teori ekonomi.
Dengan memanfaatkan
ilmu ekonomi, matematika dan statistic, ekonometrika membuat hukum-hukum
ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata.
Ilmu ekonomi dikatakan merupakan perpaduan antara ilmu ekonomi,
matematika, dan statistic, yang menghasilkan nilai nilai numerik bagi
parameter-parameter hubungan ekonomi dan menguji teori-teori ekonomi. Dengan
cara tertentu, ekonometrika merupakan suatu tipe khusus analisis dan penelitian
ekonomi, dimana teori ekonomi dirumuskan secara matematik dan dikombinasikan
dengan ukuran empiris fenomena ekonomi. Statistik ekonomi memberikan data
numeric ekonometri, keberhasilan ekonometri tergantung pada tersedianya data
yang baik.
a. Metodologi
Ekonometrika
Berdasarkan hubungan-hubungan pada
teori ekonomi, prosedur atau tahapan ekonometrika meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
1)
Merumuskan
persamaan matematis yang menggambarkan hubungan antara berbagai variable
ekonomi, seperti yang diterangkan oleh ter=ori ekonomi (Spesifikasi)
2) Merancang metode dan prosedur
berdasarkan teori statistic, untuk mendapatkan sampel yang mewakili dunia
nyata.
3) Menyusun metode penaksiran
(estimasi) parameter hubungan-hibungan yang dili=ukiskan pada langkah pertama
(penaksiran).
4) Menyusun metode (statistic) untuk
keperluan pengujian validitas teori, dengan menggunakan parameter-parameter
yang telah didapat pada langkah ketiga (verifikasi).
5)
Mengembangkan
metode peramalan ekonomi ataupun implikasi
kebijakan berdasarkan parameter-parameter yang telah ditaksir
(aplikasi/penerapan).
b. Hubungan
Ekonometrika dengan Ekonomi Matematika dan Statistik
Sejak ditemukan pada tahun 1930-an
ilmu ekonometri telah mendorong perkembangan teori murni, baik dari sudut
pandang matematis maupun penaksiran empiris terhadap hubungan-hubungan ekonomi.
Peran ekonometrika terutama pada penaksiran empiris, dan penerapan matematis
pada teori ekonomi sekarang disebut “ilmu ekonomi matematik”. Muncul anggapan
yang keliru bahwa ekonometri sam dengan penerapan matematika dalam ilmu
ekonomi. Ekonpmetri tidak sama dengan ilmu ekonomi matematik, juga tidak sama
dengan statistik ekonomi. Hubungan yang ada antara ketiga cabang ilmu tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Ekonometri dan
Ekonomi Matematika
Ilmu
ekonomi matematik mengubah bentuk bahasa ekonomi dalam symbol-simbol matematik.
Ilmu ekonomi merupakan pendekatan analisis ekonomi dan tidak berbeda dengan
pendekatan nir-matematik terhadap ilmu ekonomi.
Perbedaan
yang utama (principal) antara ilmu
ekonomi matematik (mathematical economics)
dan ilmu ekonomi literer yang nir-matematik (literary economics) adalah kenyataan dalam ekonomi matematik, semua
asumsi dan kesimpulan dinyatakan dengan simbol-simbol matematik dan
persamaan-persamaan, bukan dalam bentuk verbal (kata atau kalimat). Keduanya
menggambarkan hubungan-hubungan ekonomi yang sama, tapi dalam bentuk yang pasti
(exact). Baik teori ekonomi maupun
ekonomi matematik, tidak mentolerir elemen-elemen acak (trandom) yang bias
mempengaruhi hhubungan-hubungan pasti dan membuatnya menjadi bersifat
atokastik. Hubungan-hubungan dalam teori ekonomi maupun dalam ekonomi matematik
adalah berbentuk nir-stokastik. Anggapan
semacam ini menyebabkan ekonometri berbeda dengan ekonomi matematik.
Ekonometri
mengasumsikan setiap hubungan ekonomi sebagai hubungan stokastik, yaitu ada
gangguan (disturbances) dalam
pola-pola perilaku pasti seperti yang digariskan oleh teori ekonomi atau
ekonomi matematik. Metode-metode ekonometri memberikan nilai-nilai numeric
koefisien hubungan-hubungan ekonomi. Nilai-nilai ini sangat diperlukan dalam
pengambilan keoutusan kebijaksanaan.
Ekonomi
matematika tidak menghasilkan nilai-nilai numeric. Dengan mengkombinasikan
formula matematik dari teori data empiris, ekonometri memberikan jalan unti=uk
beralih dari kerangka teori absrak ke hasil-hasil numeric dalam kasus-kasus
nyata. Dengan demikian, ekonometri menjembatani hubungna-hubungan pasti dalam
teori ekonomi dengan hubungan –hubungan gangguan dalam ekonomi nyata.
2. Ekonometri dan Statistik
Statistik ekonomi berbeda dengan
statistik matematik. Statistik matematik didasarkan pada teori probabilitas,
bekerja melalui metode-metode pengukuran yang dibangun atas dasar percobaan
atau eksperimen terkendali atau terencana secara cermat.
Ekonomi matematik dan ekonomi statistic merupakan aspek-aspek yang
pentingdalam ekonometri. Formulasi matematik memberikan ketepatan dan
kecermatan, sedangkan statistik memberikan “darah hidup” atau bahan baku bagi
ekonometrika yang merupakan cabang ilmu baru.
2.
Tujuan-tujuan ekonometri
Ekonometri membantu dalam mencapai
tiga tujuan berikut:
1.
Membuktikan
atau menguji validitas teori-teori ekonomi (VERI-FIKASI)
2. Menghasilkan taksirkan-taksiran
numeric bagi koefisien-koefisien hubungan ekonomi yang selanjutnya bisa
digunakan untuk keperluan kebijakan ekonomi (PENAKSIRAN)
3.
Meramalkan
nilai besaran besaran ekonomi dimasa yang akan mendatang dengan derfajat
brobabilitas tertentu (PERAMALAN).
a. Pengujian
(Pembuktian) Teori Ekonomi
Tujuan utama ekonometri yaitu
membuktikan teori-teori ekonomi tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui
dan memutuskan seberapa jauh suatu teori ekonomi mampu menjelaskan perilaku
nyata dari satuan-satuan ekonomi.
b. Penaksiran
Koefisien dari Hubungan-hubungan Ekonomi
Ekonometri berkaitan dengan analisis
terhadap nilai atau pengukuran aktivitas ekonomi. Ekonometri mempunyai
cangkupan yang lebih luas dari pada statistik dan ilmu ekonomi. Berbagai teknik
ekonometri diterapkan dalam usaha mendapatkan taksiran-taksiran yang dapat
dipercaya (reliable) mengenai koefisien-koefisien
hubungan-hubungan ekonomi. Berdasarkan koefisien-koefisien itu, berbagai
parametegr teori ekonomi dievaluasi. Misalnya, ekonometri menghasilkan
taksiran-taksiran tentang elastisitas, koefisien multiplier, koefisien teknis
produksi, biaya marginal, penghasilan marginal, dan sebagainya. Pengetahuan
mengenai seluruh koefisien semacam itu sangat bermanfaat untuk merumuskan
kebijakan-kebijakan ekonomi.
Ekonometri memberikan taksiran
elastisitas semacam itu. Pengetahuan mengenai elastisitas permintaan dan
penawaran memungkinkan tgaksiran beban pembayaran pajak penjualan kepada
pemerintah. Kesemua itu yang paling banyak menanggung beban pajak penjualan,
konsumen atau produsen dan besarannya itu diberikan oleh ekonometri.
c. Peramalan nilai
besaran ekonomi
Model ekonometri selain digunakan
untuk keperluan pengujian teori dan penaksiran nilai numeric koefisien dari
hubungan-hubungan ekonomi, juga digunakan untuk meramal (forecasting).
Contoh: berdasarkan
taksiran MPC (marginal propensity to
consume), angka pengganda (multiplier)
investasi dapat dihitung dengan rumus yang sederhana: k = 1/(1 – MPC). Dengan
kenaikan investasi tertentu, bisa diramalkan kenaikan penghasilan nasional
lebih rendah dari yang ditargetkan, maka pemerintah harus mengambil kebijkan lain untuk mencapai target
tersebut. Dengan demikian, “peramalan” sangat bermanfaat bagi para pembuat
kebijakan dalam memutuskan apakah perlu pengambilan kebijakan lain untuk
mempengaruhi variable-variabel ekonomi yan disangkutkan.
3.
Hakikat Pendekatan Ekonometri
Berbagai langkah yang digambarkan
dalam subbab metodelogi ekonometri merupakan langkah-langkah penting dalam
metodelogi setiap penelitian ekonometri. Langkah-langkah tersebut harus diikuti
oleh peneliti, jika mengharapkan hasil penelitian yang masuk akal.
Langkah 1:
langkah pertama yang paling penting
dalam setiap penelitian ekonometri adalah menspesifikasikann model. Langkah ini
meliputi penentuan:
a)
Variable
bebas atau variable penjelas (explanatory
variable) maupun variable terikat (dependent
variable) yang akan dimasukkan dalam model.
b) Asumsi-asumsi a priori mengenali nilai dan tanda
parameter (atas dasar kriteria teoritis) dari model.
c)
Bentuk
matematis dari model.
Sebagaimana telah dijelaskan,
spesifikasi dari model ekonometri harus didasarkan teori ekonomi.
Langkah 2:
Langkah kedua, yaitu menaksirkan
model dengan metode ekonometri yang teppat =, meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
a)
Pengumpulan
data berkaitan dengan variable-variabel yang masuk dalam model (runtun waktu
atau silang tempat).
b) Menyelidiki ada tidaknya masalah
multikolinieritas.
c) Menyelidiki syarat identifikasi
jika modelnya mengandung lebih dari satu persamaan.
d)
Memilih
teknik ekonnometri yang tepat untuk menaksirkan model.
Lanhkah 3:
Pada langkah ini, model (yang telah
ditaksir) dievaluasi atas dasar kriteria tertentu, untuk melihat apkah
taksiran-taksiran tersebut dapat dipercaya. Evaluasi atau pengujian tersebut
dimaksudkan untuk memutuskan apakah taksiran-taksiran terhadap parameter sudah
“bermakna secara teoritis” (theoritically
meaningful) dan “nyata secara statistic” (statistically significant). Ddigunakan tiga kriteria untuk
evaluasi, yaitu sebagai berikut:
a)
Kriteria
“a priori” Ekonomi
Kriteri
ini ditentukan oleh prinsip-prinsip teori ekonomi. Jika nailai maupun tanda
taksiran parameter tidak sesuai dengan kriteria “a priori” mak
taksiran-taksiran itu harus ditolak, kecuali kalau ada alas an kuat untuk me
nyatakan vahwa dalam kasus-kasus ini, prinip-prinsip ekonomi tidak berlaku.
Sehingga alas an-alasan untuk membenarkan taksiran yang berbeda dengan yang
telah digariskan oleh teori ekonomi, harus dinyatakan dengan jelas.
b) Kriteria Statistik (first order test)
Kriteria
ini ditentukan oleh teori statistic, termasuk koefisien kerelasi dan standar
deviasi atau kesalahan standar (standartd
error) dari taksiran. Kuadrat dari koefisien, yang disebut:
Koefisien
Determiasi, dihitung dari data sampel. Koefisien ini menjelaskan persentase
variasi total variable terikat yang disebabkan oleh perubahan-perubahan
variable bebas. Kesalahan standar taksiran menggambarkan penyebaran (dispersi)
taksiran disekitar parameter yang sebenarnya. Semakin besar kesalahan standar,
semakin kurang bia dipercaya taksiran itu, dan sebaliknya.
c)
Kriteria
Ekonometri (Second-Order Test)
Kriyeria
ini ditetentukan oleh teori ekonometri. Pengujian dengan kriteria ini membantu
dalam menetapkan apakah suatu taksiran memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan
seperti: “unbeasedness”, konsistensi, “sufficiency”, dan sebagainya. Jika
asumsi asumsi teknik ekonometri yang diterapkan untuk menaksir parameter tidak
dipenuhi, maka taksiran-taksiran tersebut dianggap tidak memiliki sifat-aifat
yang dibutuhkan. Oleh karena asumsi tersebut berbeda-beda antara teknik ekonometri
yang satu dengan eknik yang lain, maka berbagai kriteria ekonometri juga
berbeda-beda unuk setiap metode. Misalnya, “statistic-d Durbin Watson” adalah
salah satu kriteria ekonometri yang digunakan untuk menguji taksiran, yaitu
menguji validitas dari asumsi ni-otokorelasi variable gangguan. Contoh lain
adalah “pengujian” untuk menentukan syarat atau kondisi identifikasi suau
persamaan.
Ketiga
kriteria tersebut diatas (teori ekonomi, statistic, dan ekonometri) harus
diputuskan unuk menerima atau menolak suatu taksiran.
Langkah 4:
Langkah
terakhir adalah menguji kekuatan peramalan model. Salah satu tujuan utama ilmu
ekonometri adalah membuat peramalan (forecasting)
yang merupakan prediksi nilai-nilai suatu variable tertentu diluar data sampel
yang tersedia. Peramalan ini erat kaitannya dengan pilihan kebijakan dan
evaluasi kebijakan. Dalam kenyataan, sebagagian besar metode evaluasi kebijakan
menyandar pada tipe-tipe peramalan khusus. Oleh karena itu, kombinasi fungsi
sebagai peramal (forecasting) dan
pengambilan keputusan (decision maker)
seringkali terdapat pada orang yang sama atau suatu badan yang
bertanggung-jawab menangani masalah peramalan dan evaluasi kebijakan.
Selain
pendekatan model, kelemaham dalam peramalan bisa disebabkan oleh hal-hal
berikut:
a)
Nilai-nilai
variable bebas yang digunakan untuk meramal tidak akurat.
b)
Taksiran
koefisien-koefisiennya mungkin tidak benar karena kekurangan data.
Salah satu prosedur untuk
menentukan kekuatan ramalan (forecasting
power) suatu model adalah mencoba
taksiran-taksiran model tersebuat pada suatu kurun waktuu lain yang tidak
termasuk dalam kurun waktu sampel. Nilai taksiran (ayaitu nilai ramalan)
kemudian dibandingkan dengan besaran nyata (yaitu nilai nyata) variable terikat
yang bersangkutan. Perbedaan antara kedua hasil tersebut kemudian diuji secara statistik.
Apabila setelah dilakukan uji signifikan itu ternyata perbedaan itu nyata (significant) maka disimpulkan kekuatan
peramalan dari model tersebut lemah.
4.
Ekonometri Teoritis dan Ekonometri Terapan
a)
Ekonometri
Teoriti
Ekonometri
teoritis berkaitan dengan pengembangan metode yang tepat unuk mengukur
hubungan-hubungan ekonomi yang digmbarkan oleh model-model ekonometri. Metode
ini dapat diklasifikasikan kedalamn dua kelompok, yaitu:
1.
Metode
atau teknik persamaan tunggal, diterapkan untuk satu hubungan (persamaan).
2.
Metode
atau teknik persamaan simultan, diterapkan unuk seluruh persamaan dalam model
secara simultan.
Bidang
ilmu ekonometri teoritis juga menerangkan asumsi-asumsi dari berbagai metode,
sifat-sifat, dan apa yang akan terjadi dengan sifat-sifat itu bila satu atau
lebih asumsi-asumsi tidak dipenuhi.
b) Ekonometri Terapan
Ekonometri
terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonometri. Jadi mencakup
(aplikasi) teknik-teknik ekonometri yang dikembangkan dalam ekonometri
teoritis, pada berbagai bidang teori ekonomi untuk keperluan pengujian atau
pembuktian teori dan peramalan.
Dewasa
ini semakin banyak studi empiris dalam bidang pemintaan dan penawaran pasar,
fungsi-fungsi produksi, fungsi biaya, fungsi konsumsi dan investasi, yang
dilaksanakan melalui ekonometri. Penerapan ekonometri telah memungkinkan
studi-studi tersebut mencapai hasil numeric yang sangat berguna bagi para
perencana.
Sumber: Klik disini
0 komentar:
Posting Komentar