What is Statistik?
Statistika Dasar
"Talk about Statistika"-----> Penelitian dan Statistik
Apa
itu Statistika? Di blog ini Saya akan berbagi informasi seluk beluk apa
saja yang ada di statistika dan hubungannya dalam penelitian maupun
dalam pendidikan. Okay, allesizamen please enjoy to read my blog
.........
A. Asal Statistika
Ilmu ini seusia
dengan umur peradaban ini, di mana tradisi menghitung merupakan landasan utama
dalam membangun peradaban. Semenjak peradaban Yunani ilmu hitung sudah
diperkenalkan, dan menjadi alat utama dalam proses pengambilan keputusan.
Fenomena ini bisa dilacak dalam tulisan filsof Yunani seperti Aristoteles,
maupun Plato yang mengusulkan sistem pemilihan langsung terhadap pejabat publik
di mana di kemudian hari dikenal dengan demokrasi langsung. Untuk menghitung
siapa yang paling diterima oleh masyarakat dalam pemilihan tersebut maka aspek
ilmu hitung menjadi dasar alat pembenar.
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium (“dewan negara”) dan bahasa Italia statista (“negarawan” atau “politikus”).
Penggunaan Statistika
sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara-negara Babilon, Mesir dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Kemudian pada tahun 1500, pemerintahan
Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan tahun 1662,
dikembangkan catatan tentang kelahiran dan kematian. Baru pada tahun 1772 –
1791, G. Achenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data tentang
negara. Tahun 1791 – 1799, Dr .E.A.W Zimmesman mengenalkan kata statistika
dalam bukunya Statistical Account of Scotland. Tahun 1981 – 1935 R. Fisher
mengenalkan analisavarians dalam literatur statistiknya.
Ilmu hitung kemudian berkembang
pesat lagi pada masa imperium Romawi. Angka angka yang disimbolkan dalam
peradaban Yunani dikembangkan dengan symbol Romawi. Meski angka Romawi tidak
praktis, dalam batas tertentu memberikan pengaruh yang luas bagi perkembangan
ilmu hitung. Angka Romawi mampu memberikan lambing terhadap angka dalam jumlah
yang lebih banyak dibandingkan dengan angka Yunani. Puncak peradaban ilmu
hitung menjadi semakin cepat manakala tradisi Arab mengenalkan simbol angka
yang sederhana dan fleksibel.Angka Arab mampu menyederhanakan simbol menjadi
simbol yang mudah dimengerti dan dapat digunakan secara berulang secara mudah. Misal,
untuk mengungkapkan angka 100, maka cukup hanya menggunakan 2 simbol saja yang
sudah dipakai sebelumnya, demikian pula kalau harus menyebut angka 1 trilyun,
angka yang dipakai tetap 1 dan 0, tinggal memperbanyak 0-nya saja. Sangat
berbeda dengan angka Romawi, setiap perubahan persepuluhan harus dikenalkan
simbol baru, yang kemudian tidak dijadikan basis pembuatan angka secara
konsisten.
Puncak peradaban ilmu hitung
mengalami perkembangan yang sangat pesat, tatkala tradisi Arab memperkenalkan
simbol baru angka 0. Angka ini seakan telah menjadi angka mu’jizat dalam
sejarah peradaban ilmu hitung, sebab dengan ditemukannya angka 0, maka akan
mempersingkat penulisan-penulisan yang berbasis ribuan sampai tak terhingga.
Bayangkan bagaimana menulis simbol satu trilyun jika menggunakan symbol Romawi.
Inilah salah satu sumbangan tradisi Islam dan Arab yang sering dilupakan oleh
orang.
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah
dalam bahasa latin modern statisticum collegium (“dewan negara”) dan
bahasa Italia statista (“negarawan” atau “politikus”).Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa
Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”.
Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “ilmu mengenai
pengumpulan dan klasifikasi data”. Sir John Sinclair
memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Jadi, statistika
secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga
administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya
melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi
kependudukan yang berubah setiap saat.Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang
dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai
bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan
aplikasinya.
- Asal Teori Peluang
Awalnya, teori probabilitas terutama dianggap peristiwa diskrit, dan metode terutama kombinatorial. Akhirnya, pertimbangan analitis memaksa penggabungan variabel kontinyu ke dalam teori.
Dalam teori probabilitas modern, pondasi yang diletakkan oleh Andrey Nikolaevich Kolmogorov. Kolmogorov dikombinasikan pengertian ruang sampel, yang diperkenalkan oleh Richard von Mises, dan mengukur teori dan disajikan sistem aksioma nya untuk teori probabilitas pada tahun 1933.
- Perkembangan Ilmu Statistik
Beberapa perkembangan ilmu statistik yang saya bagi dalam tiga tahap
yaitu tahap I (awal), tahap II (pengembangan), dan tahap III (sekarang) :
TAHAP AWAL
error) :
- Tahun 1757, Thomas Simpson menyimpulkan bahwa terdapat suatu distribusi yang berlanjut (continues distribution) dari suatu variabel dalam suatu frekuensi yang banyak
- Pierre Simon de Lacplace (1749-1827) mengembangkan konsep demoire dan Simpson ini lebih lanjut, dan menemukan distribusi normal,
- Distribusi lain, yang tidak berupa kurva normal kemudian ditemukan oleh Francis Galton (1822-1911) dan Karl Pearson (1857-1936)
- Karl Friedrich Gauss (1777-1855) kemudian mengembangkan teknik kuadrat terkecil (least square) simpangan baku, galat baku untuk rata-rata (the standard error of mean)
- Pearson (1857-1936) melanjutkan konsep-kosnep Galton dan mengembangkan konsep regresi, korelasi, distribusi chi square dan analisis statistika kualitatif.
- Charles Spearman (1863-1945) murid dari Galton dan Leipzig mengembangkan konsep one factor model, yang selanjutnya beliau dijuluki sebagai “the father of factor analysis).
- Godfrey Thompson (1881-1955), Cyril Burt (1883-1971), Raymond Cattell (1905-1998), dan Karl Holzinger (1892-1954) memberi kontribusi pada perluasan konsep analisis faktor dari Spearman.
- Harold Hotelling (1895-1955) memperluas konsep one faktor model dari Spearman menjadi multiple factor model.
- Louis Guttman (1916-1987) mengembangkan Skala yang dikenal dengan skala Guttman dan banyak memberikan kontribusi pada analisis faktor.
- Ronald Alylmer Fisher (1890-1962) mengembangkan desain eksperimen, disamping analisis varian dan kovarian, distribusi z, t, uji signifikansi dan teori tentang perkiraan (theory of estimation)
- Rensis Likert (1932) mengembangkan Skala yang kemudian dikenal dengan skala Likert.
- Andrey Kolmogorov (1903 – 1987) dan Smirnov (1900-1966) yang hasil karyanya sekarang dikenal dengan kolmogorov smirnov test
- Neyman, J (1938) yang berkontribusi dengan “Theory Of Sampling Human Populations”.
- Hansen, M. H., and Hurwitz, W. N (1950) pada “Theory Of Sampling From Finite Populations”
- Cochran, W. G. (1953-1963) dan Taro Yamane (1967) yang mengembangkan Sampling Techniques
- Joreskog (1973), Kessling (1973), dan Wiley (1973) membentuk kesatuan model yang dikenal dengngan persamaan struktural. Joreskog sendiri memberikan kontribusi pada metode maximum likehood
- dan para pakar lainnya yang banyak berkontribusi dalam pengembangan ilmu statistik modern.
- Definisi Statistik
Statistik adalah Secara etimologis kata ” Statistik ” berasal dari
status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata State (bahasa
Inggris) atau kata Staat (bahasa
belanda) kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data),
baik yang berwujud angka ( data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka
(data kualitatif) yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi
suatu negara, statistic menunjuk pada data atau objek, statistik adalah
sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun
(masih acak) maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau
grafik.
- Definisi Statistika
Statistika adalah
suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data dapat diperoleh
informasi yang bermanfaat. Statistika menyedikan prinsip dan metodologi untuk merancang proses pengumpulan data , meringkas dan menyajikan data yang telah
diperoleh , menganalisis dan pengambilan keputusan secara ringkas. Secara umum,
pengertian statistik menganalisis dan pengambilan keputusan secara ringkas. Secara umum,
pengertian statistik adalah pengetahuan yang berkaitan dengan pengumpulan angka-angka , pengolahan ,
dan penganalisisan , penarikan kesimpulan , serta pembuatan keputusan
berdasarkan data dan yang sudah dianalisis.
C. Pembagian Statistik
Metode
statistika adalah metode-metode/prosedur-prosedur untuk pengumpulan,
penyajian, analisis, dan kesimpulan dari data. Berdasarkan Metodenya statistik dibedakan menjadi dua yaitu :
- Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan
dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya
menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam
bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai
data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
- Statistik Inferensial
Statistika
inferensial yaitu metode-metode untuk menganalisis sampel dari populasi
sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut. Terdapat
dua macam statistik inferensial, yaitu; statistik parametris digunakan
untuk menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari populasi
yang berdistribusi normal. Sedangkan statistik non parametris digunakan
untuk menganalisis data nominal dan ordinat dari populasi yang bebas distribusi.
D. Kegunaan dan Fungsi Statistika
- Fungsi Statistik
Secara umum dapat dikemukakan bahwa Statistik sebagai ilmu
pengetahuan pada dasarnya berfungsi sebagai alat bantu. Misalnya:
(a)
Sebagai alat bantu untuk meringkas laporan, baik laporan administratip
maupun
laporan hasil penelitian ilmiah, yang berupa atau terdiri dari
angka-angka atau bilangan-
bilangan
(b) Sebagai alat bantu di dalam
menyusun perencanaan, terutama perencanaan yang
memerlukan bahan-bahan
keterangan yang berupa angka-angka
(c) Sebagai alat bantu di dalam
mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap suatu gejala,
peristiwa atau
keadaan, dan lain sebagainya.
- Kegunaan Statistik Sebagai Ilmu Pengetahuan
(a) Untuk menggambarkan keadaan, baik secara umum amupun secara khusus;
(b) Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan (pasang-surut) dari waktu ke
waktu
(c) Untuk mengetahui permandingan (membandingkan) antara gejala yang satu dengan
gejala yang lain
(d) Untuk menilai keadaan dengan jalan menguji perbedaan antara gejala yang satu dengan
gejalayang lain
(e) Untuk menilai keadaan dengan jalan mencari hubungan antara gejala yang satu dengan
gejala yang lain
(f) Untuk menjadi dasar atau pedoman, baik di dalam menarik kesimpulan,
mengambil
keputusan, serta memperkirakan terjadinya sesuatu hal atas
dasar bahan-bahan
keterangan (data) yang telah berhasil dihimpun, dan
lain sebagainya.
- Kegunaan Statistik dalam Pendidikan
Satistika dalam pendidikan berfungsisebagai alat
bantu pendidikan dalam pengolahan, analisis, dan penyimpulan hasil yang dicapai
dalam pendidikan.
a. Contohnya yaitu satistika
dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakainya( seperti
pendidik, mahasiswa, peneliti dan lain-lain). Misalnya dalam pendidikan dipakai
kegiatan evaluasi penilaian dan penelitian. Dalam kegiatan evaluasi, statistik
menjadi alat bantu untuk menganalisis dan menyimpulkan data hasil evaluasi.
Sebagai conth, ketika para guru mengevaluasi ketercapaian hasil pendidikan,
biasanya data yang terkumpul berbentuk data kuantitatif dan tersebut di uji
menggunakan statistika sehingga diperoleh kesimpulan berapa banyak yang
mempunyai nilai baik, sedang, dan mempunyai nilai kurang. Dalam kegiatan
pendidikan statistika banyak dipakai untuk mendeskripsikan data kuantitatif
yang terkumpul.
b. Contoh lainnya yaitu Data tentang anggaran
pendidikan (misalnya belanja rutin pegawai, dana kesiswaan, dan lain-lain)
c. Data tentang
Kepustakaan, administrasi , dan perlengkapan sekolah seperti jumlah buku dalam
perpustakaan menurut kategori buku).
Sumber: Klik disini
Sumber: Klik disini
0 komentar:
Posting Komentar