Rabu, 22 November 2017

Cara Penyajian Himpunan


Dalam ilmu matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. 
Biasanya, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau B, sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z). Cara penulisan ini adalah yang umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di bawah ini menunjukkan format penulisan himpunan yang umum dipakai.
Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan sebagainya, menggunakan notasi yang khusus.
Himpunan dapat di sajikan dengan cara enumerasi, simbol-simbol baku, notasi pembentuk himpunan dan dengan diagram venn.
  1. Enumerasi
    Enumerasi adalah mendaftarkan semua anggota himpunan.

    Contoh :
    -  Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}.    
    -  Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {4, 6, 8, 10}.
    -  C = {kucing, a, Amir, 10, paku}
    -  R  = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
    -  C  = {a, {a}, {{a}} }
    -  K  = { {} }                                    
    -  Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 }     
    -  Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}.
  2. Simbol - Simbol Baku
    Penulisan himpunan yang sudah baku dikhususkan bagi himpunan yang telah baku dan sering digunakan dalam penjabaran matematika.


    Contoh :
    P =  himpunan bilangan bulat positif  =  { 1, 2, 3, ... }
    N =  himpunan bilangan alami (natural)  =  { 1, 2, ... }
    Z =  himpunan bilangan bulat  =  { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
    Q =  himpunan bilangan rasional
    R =  himpunan bilangan riil
    C =  himpunan bilangan kompleks

    Terdapat penulisan simbol Himpunan dalam bentuk Universal atau biasa disebut Himpunan Semesta, disimbolkan dengan U.

    Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}.
  3. Notasi Pembentuk Himpunan
    Penulisan notasi adalah
    { x | syarat yang harus dipenuhi oleh x }

    Contoh  :
    A adalah himpunan bilangan bulat positif lebih kecil dari 8
    A = { x | x  bilangan bulat positif lebih kecil dari  8} atau A  =  { x | x  P, x < 8 } yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}   
  4. Diagram Venn
    Diagram venn adalah cara lain untuk menyatakan suatu himpunan dengan gambar atau diagram. Diagram venn ini pertama kali ditemukan oleh ahli matematika berkebangsaan Inggris yang bernama John Venn (1834-1923).


    Ketentuan dalam membuat diagram venn sebagai berikut:

    • Himpunan semesta digambarkan dengan sebuah persegi panjang dan di pojok kiri diberi simbol S.
    • Setiap anggota himpunan semesta ditunjukkan dengan sebuah noktah di dalam persegi panjang itu, dan nama anggotanya ditulis berdekatan dengan noktahnya.(lihat gambar di atas)
      Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
    • Setiap himpunan yang termuat di dalam himpunan semesta ditunjukkan oleh kurva tutup sederhana.
      Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
      A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
      B = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20}

      Karena semua anggota himpunan A dan B termuat di dalam himpunan S, maka himpunan A dan B di dalam himpunan S.

      Yang dimaksud Irisan Himpunan adalah anggota persekutuan antara A dan B (lihat gambar di atas).

      Irisan himpunan dari persekutuan A dan B adalah 2, 4, 6, 8.

0 komentar:

Posting Komentar