Dalam matematika, jenis-jenis fungsi ada tujuh macam, dua di antaranya adalah fungsi linear dan fungsi kuadrat. Fungsi linear atau fungsi polinom (sukubanyak) berderajat satu dalam variabel x merupakan suatu bentuk fungsi f(x) = ax + b dimana a, b ∈ R dan a ≠ 0
untuk semua x dalam daerah asalnya. Bentuk grafik fungsi linear dalam
bidang Cartesian adalah berupa garis lurus. Lalu bagaimana dengan bentuk
umum dan grafik fungsi kuadrat? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
silahkan kalian pelajari artikel ini dengan seksama.
Bentuk Umum Fungsi Kuadrat
Untuk memahami definisi atau pengertian fungsi kuadrat serta bentuk umumnya, perhatikan beberapa contoh fungsi berikut ini.
•f(x) = x2 – 1
•f(x) = 2x2 – 6x
•f(x) = x2 – 4x + 8
•f(x) = –3x2 + 4x – 9
Dari
keempat contoh fungsi di atas, pangkat tertinggi variabel x pada
tiap-tiap fungsi sama dengan dua. Fungsi yang memiliki ciri seperti itu
disebut fungsi kuadrat dalam variabel x. Dengan demikian, bentuk umum
fungsi kuadrat dapat didefinisikan sebagai berikut.
Misalkan a, b dan c merupakan bilangan real dan a ≠ 0, maka fungsi yang dirumuskan oleh
f(x) = ax2 + bx + c
dinamakan
fungsi kuadrat dalam variabel x. Fungsi kuadrat ini disebut juga fungsi
polinom (suku banyak) berderajat dua dalam peubah x.
|
Bentuk Grafik Fungsi Kuadrat
Grafik fungsi kuadrat ditulis dengan notasi y = f(x) = ax + bx + c dan bentuk grafik fungsi kuadrat adalah kurva parabola.
Bentuk kurva parabola dari fungsi kuadrat sangat bervariasi, ada yang
berbentuk parabola terbuka ke atas, parabola terbuka ke bawah, parabola
yang memotong sumbu-X , parabola yang tidak memotong sumbu-X, ada yang
melewati sumbu-Y positif dan sebagainya.
Perbedaan
bentuk grafik fungsi kuadrat tersebut dipengaruhi oleh nilai
Diskriminan (D) dan nilai konstantan c serta nilai koefisien a variable x2dari
fungsi kuadrat tersebut. Untuk lebih memahami macam-macam bentuk grafik
fungsi kuadrat serta karakteristiknya, perhatikan penjelasan berikut
ini.
Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat Secara Umum
Misalkan suatu fungsi kuadrat ditentukan dengan rumus f(x) = ax2 + bx + c dengan a, b, c ∈ R dan a ≠ 0. Grafik fungsi kuadrat ini adalah sebuah kurva parabola dengan persamaan y = ax2 +
bx + c. Sketsa grafik fungsi kuadrat tersebut, secara umum dapat
dilukiskan dengan cara menentukan beberapa hal berikut ini terlebih
dahulu.
a)Titik potong dengan sumbu-X
b)Titik potong dengan sumbu-Y
c)Titik puncak atau titik balik parabola
d)Persamaan sumbu simetri
#1 Titik Potong dengan sumbu-X
Titik potong dengan sumbu-X dapat ditentukan jika ordinat y = 0, sehingga ax2 +
bx + c = 0 yang merupakan persamaan kuadrat dalam x. Akar-akar
persamaan kuadrat tersebut merupakan absis titik-titik potongnya dengan
sumbu-X. Dari akar-akar persamaan kuadrat ini kita dapat
mengidentifikasi bentuk kurva parobala apakah memotong sumbu-X,
menyinggung sumbu-X atau bahkan tidak memotong sumbu-X sama sekali.
Perhatikan macam-macam gambar grafik fungsi kuadrat berikut ini.
Tanpa
mencari akar-akar persamaan kuadrat, kita dapat dengan mudah menentukan
karakteristik atau sifat kurva parabola terhadap sumbu-X menggunakan
nilai diskriminan (D). Nilai diskriminan persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, yaitu D = b2 – 4ac. Rumus diskriminan ini menentukan banyaknya titik potong terhadap sumbu-X.
a)Jika b2 – 4ac > 0 atau D > 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu-X di dua titik yang berlainan seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 dan 2 di atas.
b)Jika b2 – 4ac = 0 atau D = 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu-X di dua titik yang berhimpit. Dengan kata lain grafik fungsi f dikatakan menyinggung sumbu-X. Perhatikan gambar 3 dan 4 di atas.
c)Jika b2 – 4ac < 0 atau D < 0, maka grafik fungsi f tidak memotong ataupun menyinggung sumbu-X sama sekali seperti yang diperlihatkan pada gambar 5 dan 6 di atas.
#2 Titik Potong dengan sumbu-Y
Titik potong dengan sumbu-Y diperoleh apabila absis x = 0, sehingga dengan memasukan nilai x = 0 ke persamaan kuadrat y = ax2 + bx + c kita peroleh hasil sebagai berikut.
y = ax2 + bx + c
y = a(0)2 + b(0) + c
y = c
Jadi,
titik potong dengan sumbu Y adalah (0, c). Dengan demikian, nilai
konstanta c ini menentukan sifat kurva parabola terhadap sumbu-Y. coba
kalian perhatikan jenis-jenis gambar kurva parabola berikut ini.
a)Jika c > 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu-Y di atas titik asal O atau memotong sumbu-Y positif. Perhatikan gambar 1 dan 2 di atas.
b)Jika c = 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu-Y tepat di titik asal O seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 dan 4 di atas.
c)Jika c < 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu-Y di bawah titik asal O atau memotong sumbu-Y negatif. Perhatikan gambar 5 dan 6.
#3 Titik Puncak atau Titik Balik Parabola
Titik
puncak atau titik balik sebuah parabola dapat dicari dengan mengubah
bentuk kuadrat pada ruas kanan persamaan parabola menjadi bentuk kuadrat
sempurna. Untuk memahami konsep ini, mari kita tinjau persamaan
parabola berikut ini.
y = ax2 + bx + c
y = a(x2 + b/a x) + c
y = a(x2 + b/a x + b2/4a2) – b2/4a2 + c
y = a(x + b/2a)2 – (b2 – 4ac)/4a
untuk a > 0
Bentuk a(x + b/2a)2 selalu positif atau sama dengan nol untuk semua x ∈ R. Jika a(x + b/2a)2 = 0 maka nilai tersebut merupakan nilai terkecil (minimum) dari a(x + b/2a)2. Sehingga kita dapat menentukan koordinat titik puncak atau titik balik minimum sebagai berikut.
Rumus absis X
a(x + b/2a)2 = 0
x + b/2a = 0
x = – b/2a
Rumus ordinat Y
y = a(x + b/2a)2 – (b2 – 4ac)/4a
y = 0 – (b2 – 4ac)/4a
y = – (b2 – 4ac)/4a
Dengan demikian, untuk nilai a > 0, persamaan kuadrat y = ax2 + bx + c memiliki titik puncak atau titik balik minimum di {– b/2a, – (b2 –4ac)/4a}.
|
untuk a < 0
Bentuk a(x + b/2a)2 selalu negatif atau sama dengan nol untuk semua x ∈ R. Jika a(x + b/2a)2 = 0 maka nilai tersebut merupakan nilai terbesar (maksimum) dari a(x + b/2a)2.
Dengan mengunakan cara yang sama seperti cara di atas, maka kita
dapatkan koordinat titik balik atau titik puncak yang sama pula yaitu di
{– b/2a, – (b2 – 4ac)/4a}. Bedanya, kali ini titik puncak atau titik baliknya merupakan titik maksimum.
Dengan demikian, untuk nilai a < 0, persamaan kuadrat y = ax2 + bx + c memiliki titik puncak atau titik balik maksimum di {– b/2a, – (b2 –4ac)/4a}.
|
#4 Persamaan Sumbu Simetri
Apa itu sumbu simetri? Misalkan gambar grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c di tunjukkan seperti pada gambar di bawah ini.
Sumbu
simetri adalah suatu garis yang membagi kurva parabola menjadi dua
bagian yang sama atau dengan kata lain sumbu simetri adalah suatu garis
tegak lurus yang melewati titik balik atau titik puncak grafik persamaan
kuadrat. Rumus sumbu simetri dapat ditentukan dengan cara berikut ini.
Pembuat nol fungsi kuadrat adalah x1 dan x2. Jumlah dari x1 dan x2 adalah
x1 + x2 = – b/a
Cara mendapatkan rumus di atas dapat kalian pahami dalam artikel tentang rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat. Selanjutnya, jika kalian perhatikan gambar di atas, nilai sumbu simetri tepat di tengah-tengah antara x1 dan x2 sehingga dapat kita peroleh rumus atau persamaan sumbu simetri sebagai berikut.
x = (x1 + x2)/2
x = (– b/a)/2
x = – b/2a
Dengan demikian, rumus sumbu simetri pada persamaan kuadrat y = ax2 + bx + c adalah x = – b/2a
|
Berdasarkan
penjelasan mengenai titik balik atau titik puncak parabola serta
persamaan sumbu simetri, kita dapat menyimpulkan beberapa hal berikut
ini.
1.Parabola y = ax2 + bx + c dengan a, b, c ∈ R dan a ≠ 0, memiliki titik puncak atau titik balik di {– b/2a, – (b2 – 4ac)/4a} atau {– b/2a, – D/4a}.
2.Jika
a > 0, titik baliknya adalah titik balik minimum dan parabola
terbuka ke atas. jika a < 0, titik baliknya adalah titik balik
maksimum dan parabola terbuka ke bawah.
3.Persamaan sumbu simetri parabola y = ax2 + bx + c adalah x = – b/2a.
Cara Menggambarkan Grafik Fungsi Kuadrat
Setelah
kalian memahami pengertian titik potong dengan sumbu-X dan sumbu-Y,
titik puncak atau titik balik parabola serta persamaan sumbu simetri,
maka kalian dapat menggambarkan grafik fungsi kuadrat dengan sangat
mudah. Langkah-langkah dalam menggambarkan grafik fungsi kuadrat secara
umum adalah sebagai berikut.
Langkah 1
Tentukan titik-titik potong dengan sumbu-X dan sumbu-Y
Langkah 2
Tentukan titik puncak atau titik balik serta persamaan sumbu simetrinya.
Langkah 3
Gambarkan
koordinat titik-titik hasil langkah 1 dan langkah 2 pada bidang
Cartesius. Kemudian hubungkan titik-titik itu dengan kurva yang mulus
dengan memperhatikan apakah parabola itu terbuka ke atas atau ke bawah.
Untuk
lebih memahami tentang cara menggambarkan grafik fungsi kuadrat,
perhatikan contoh soal yang terdapat dalam artikel tentang 3 langkah mudah menggambar grafik fungsi kuadrat.
Demikianlah artikel tentang pengertian, bentuk umum dan cara menggambar
grafik fungsi kuadrat beserta gambar lengkap. Semoga dapat bermanfaat
untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel
berikutnya.
Sumber: Buka disini
0 komentar:
Posting Komentar